Assalamu'alaikum... Semoga ikatan ukhuwah dapat terjalin di sini. Meski raga tak saling bertemu, tapi hati saling terpaut..
RSS

Dia Pun Mengintai Kita…


Teriknya matahari di siang itu tanggal 24 mei 2012 kemarin sangatlah menyengat kulit. Di perjalanan yang penuh dengan iringan kendaraan yang lalu lalang dan kotornya debu yang beterbangan, rasanya tak sabar untuk segera sampai rumah. Kepenatan di hari itu menumpuk sudah di badanku dan ingin segera melepaskannya dengan berbaring sebentar saja.
Semakin mendekati rumahku,, kemacetan semakin menjadi. Ku berkata dalam hati, “tak biasanya seperti ini”. Semakin heran karena di dekat rumahku sudah ada bendera kuning yang tertancap di sebuah tiang, mobil-mobil berjajar hingga di halaman rumah sampai untuk masuk ke rumah pun lumayan susah. Hadu-hadu ada apa ini???
Saat berhasil masuk rumah, segera menghampiri ibu yang ada di dapur. “Assalamu’alaikum… iiiiibbbuuuu.. eh iyya Buk, itu kok di depan banyak mobil-mobil,,trus di tiang itu ada bendera kuning emang ada yang meninggal yak?? Kok tadi pagi ga ada pengumuman takziyah?” kata ku memberondong pertanyaan sampai ibu belum menjawab salamku.. hehe
“Wa’alaikumussalam.. iyya,, itu cucunya budhe. Dia jadi salah satu korban pesawat Sukhoi itu lho..” kata ibu jawab pertanyaanku.
“Inalillahi,, iyya to buk… yang mana sih buk. Kan jarang ketemu sama cucunya budhe? dia kerjanya apa kok bisa jadi korbannya?” tanyaku lagi
“Namanya mba Femi. Dia wartawan,, dulu tinggalnya di Jogja tapi sejak jadi wartawan pindah ke Jakarta. Lha ya iyo, kamu ga pernah liat dia, wong jarang di sini kok.” Jawab ibu
“Ohh gitu toh,, trus dia udah nikah buk?” tanyaku lebih lanjut
“Belum..” Jawab ibu sambil melanjutkan kerjaannya di dapur
“Dia masih muda ya buk??” tanya ku lagi
“Iyya masih muda. Kata budhe, dia cucu yang paling gemati (sayang) sama budhe.” Kata ibu lagi yang mulai lelah dengan pertanyaanku.. hehe
Mesakke(kasian) yo buk.. Ahh tapi, udah kehendakNya ding… Dan hari itu bakal dateng ke kita juga yo buk.” Kata ku sok tau.. haha
“Iya mba,, wis sana ganti baju dulu…” ibuk mulai mengusirku.. hehe
Dari perbincangan singkat kami itu, aku jadi teringat dan segera tersadar klo kematian itu bisa datang kapan saja. Tidak pandang itu tua-muda, miskin-kaya, berpangkat-tidak berpangkat, atasan-bawahan… semua akan mengalami dan merasakan kematian.
Firman Alloh SWT dalam QS. An-Nisa: 78
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh …… “
Sahabatku, persiapkanlah untuk menyambut kematian kita… kini dia sedang mengintai kita. Tidak peduli keadaan kita saat itu. Jika Alloh sudah mengutus malaikat maut untuk menjemput kita maka kita tidak akan bisa menolak ataupun meminta penundaan. Semua sudah tertulis di lauhul mahfudz sampai kapan kita hidup di dunia. Maka janganlah menunda-nunda untuk terus beramal sholih, jangan menunda-nunda untuk melakukan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya…
Kita tak mempunyai jaminan kalo besok kita masih hidup di dunia ini bahkan sedetik ke depan pun kita tidak mempunyai jaminan hidup. Karena kematian adalah misteri, tak ada seorang pun mengetahui bahkan orang yang mengaku pintar dan mengetahui apa yang terjadi nanti (katanya sih, aku sih ga percaya :p) tidak akan pernah bisa memprediksi kapan seseorang akan meninggal.
Semoga kita meninggal dalam kondisi sebaik-baiknya iman, mati dalam keadaan khusnul khotimah, mati dalam keadaan iman Islam  … aamiin
Ingat suatu taujih di MQ:
Di dunia kita memilih bukan dipilih
               dan
Di akhirat kita terpilih bukan memilih
Ssssooooo,,,, ayyoo segera tinggalkan yang dilarang Alloh (apa aja tuh????^_^,, pasti pada tau lah..) dan jalankan yang diperintah Alloh… Jangan tunda karena kini kematian sedang mengintai kita dan sewaktu-waktu bisa menghampiri kita….Mumpung masih bisa memilih,, gunakan sebaik-baiknya kesempatan itu.. dan Sebelum batu nisan itu tertulis nama kita... (merinding jadinya... -_-)
Wallahu’alam bi showab…

Salam Pena Penuh Ukhuwah
Niven Ayu

0 komentar:

Post a Comment