Assalamu'alaikum... Semoga ikatan ukhuwah dapat terjalin di sini. Meski raga tak saling bertemu, tapi hati saling terpaut..
RSS

Dukung dan Fasilitasi Bahagiamu,, IBU!!



Kebahagiaan yang telah ditemukan oleh seorang ibu, ternyata membutuhkan dukungan juga fasilitas. Bagaimana seorang ibu bisa benar-benar melakukan hal-hal yang membuatnya bahagia tanpa ada yang terbengkalai sebagai tugas seorang ibu dan tanpa ada yang merasa terabaikan dengan kebahagiaan yang ibu ciptakan itu. Maka penting kiranya seorang ibu belajar tentang metakognisi.

Apa itu Metakognisi?

Pandu Kartika Putra, seorang Direktur Eksekutif Digital Jabar Service menjelaskan bahwa  metakognisi adalah sebuah cara seseorang untuk mengetahui serta lebih aware dengan proses belajarnya. Fungsi dari mempelajari metakognisi ini adalah supaya kita bisa mengakselerasi proses belajar kita. Kita tahu apa saja yang perlu diperbaiki dan ketrampilan apa saja yang perlu ditambahkan sebagai penunjang dari tujuan yang ingin kita capai.

Metakognisi ini erat kaitannya dengan kita belajar menjadi pembelajar mandiri karena kita belajar memahami diri sendiri. Mas Pandu menyebutkan ada 7 kunci Pembelajar Mandiri, yaitu:
1.      Mengambil Inisiatif
2.      Belajar dengan atau tanpa bantuan orang lain
3.      Mendiagnosa kebutuhan belajar
4.      Memformulasikan tujuan belajar
5.      Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk belajar
6.      Memilih dan mengimplementasikan strategi belajar
7.      Mengevaluasi hasil belajar

Teruslah belajar ibu…
Karena dunia bergerak dengan begitu cepatnya, maka jangan menunggu yakin dulu jika kita ingin suatu hal. Lakukan saja!!! Mas Pandu mengatakan bahwa tidak mengapai melakukan “Failed Fast” (gagal dengan cepat) karna sejatinya kegagalan itu membuat kita semakin banyak mencoba dan pada akhirnya kita akan semakin cepat tahu cara yang tepat. Membangun rasa percaya diri pada diri kita sendiri, apakah kita merasa nyaman dengan cara kita belajar atau tidak? Itu yang akan menjadi landasan kita memilih yang terbaik untuk kita. Dan pada akhirnya nanti, kita pun akan mampu memahami cara belajar anak kita serta tidak memaksakan sesuai dengan diri kita.

Setelah kemaren mengidentifikasi telur-telur hijau untuk menemukan kegiatan yang ibu suka dan bisa. Kini si telur-telur hijau itu akan bertransformasi menjadi telur-telur merah. Kebahagiaan itu perlu dukungan dan fasilitas. Apakah perlu koreksi ulang (kebahagiaan itu juga bisa membahagiakan orang-orang sekitar) atau kita membutuhkan keterampilan lebih untuk membuatnya menjadi kebahagiaan yang sesungguhnya ibu butuhkan.
Untuk mendukung itu semua, ternyata yang saya sangat butuhkan untuk menunjang kebahagiaan yang saya ciptakan tersebut antara lain:
1.    Time Management
Dari semua ketrampilan yang membuat saya bahagia, semua terbentur dengan waktu yang terkadang kurang bisa ter-manage dengan tepat. Jadi, saya harus mencari ilmu tentang time management yang tepat saya terapkan dalam kehidupan saya sehingga semua bisa berjalan dengan lancar tanpa mengabaikan hak dan kewajiban yang lainnya.

2.    Skill mendengarkan kajian sambil momong
Saya rasa ini sangat saya butuhkan karena ketika mendengarkan kajian, seringkali ter-distract oleh anak yang kadang minta ini itu atau mengajak bermain. Cara apa yang dapat saya lakukan untuk dapat mengimbangi ketika mendengarkan kajian sambil mengasuh anak yang juga turut serta. (kajian secara online maupun offline)

3.    Food-Prep Skill
Ini sebenarnya terkait juga dengan time management. Ketika kita mampu melakukan food-prep dengan baik, maka kemungkinan waktu kita untuk menyiapkan segala sesuatu kebutuhan memasak jadi lebih cepat dan praktis.

4.    Skill Memasak dengan cepat
Skill ini saya butuhkan ketika harus melakukan kewajiban lain tetapi saya masih bisa enjoy “bermain” di dapur. Walau mungkin akan singkat sekali berada di dapur tetapi saya akan happy dan bergegas melakukan “hal bahagia” selanjutnya. Atau skill ini saya butuhkan ketika anak kedua sudah lahir dan membutuhkan ibu yang cepat tanggap ketika mereka mencari.

5.    Ilmu menabung yang cepat dan tepat
Ilmu ini sebagai penunjang ketika kami ingin family time dan memerlukan tempat yang “luar biasa” alias di luar kebiasaan, maka kami membutuhkan anggaran tanpa mengutak atik anggaran belanja bulanan kami.. hehehe

Mungkin 5 poin itu yang Ummi Nayy anggap penting dan mendesak untuk dipelajari sebagai penunjang lancarnya aktivitas yang membahagiakan sebagai Ibu dan insyaAllah bisa membahagiakan pula untuk suami dan anak-anak. ^_^


0 komentar

Ciptakan Bahagiamu, IBU !!!


Keluarga yang bahagia bersumber dari jantung keluarga yang bahagia juga yaitu IBU. Ketika seorang ibu bisa bahagia dalam dirinya maka akan terpancar ketika membersamai anak-anak ataupun suaminya. Kebahagiaan masing-masing ibu akan berbeda-beda. Bukan hanya ketika “me time” seperti ke salon, shopping, hang out bareng teman-teman yang terkadang mungkin bagi sebagian ibu malah membuat tidak bahagia karena masih terpikir anak di rumah. Atau di sisi lain ada seorang ibu yang merasa bahagia ketika suaminya ikut andil dalam mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci baju, menyetrika, melipat baju, mencuci piring, nyapu ataupun ngepel. Banyak cara untuk ibu bahaga sesuai versinya.
Namun, karena menjamurnya media digital saat ini membuat para ibu terkadang menokohkan seseorang yang dianggapnya perfect ketika menjadi ibu sehingga segala cara “bahagia” yang diterapkannya mutlak harus ia ikuti juga. Ia akan cenderung meniru segala kebahagiaan yang sang tokoh itu posting di media social. Tanpa ia melihat latar belakang keluarganya sendiri ataupun kenyamanannya ketika melakukan hal yang sama dengan sang tokoh. Apakah benar-benar bahagia? Atau hanya aku harus melakukannya agar aku bisa sebahagia dia?
Kadang hal itu yang membuat kita lupa jika bahagia itu benar-benar sederhana dan hanya kita saja yang bisa mencari tahu hal apa yang sebenarnya membuat kita benar-benar bahagia. Bu Septi (Founder IIP) menuturkan bahwa suatu hal yang membuat kita bahagia bisa kita ujikan dengan melakukannya beberapa kali. Apakah ketika kita melakukan hal itu satu kali, kita merasa bahagia? Bagaimana jika kita ulangi kedua kalinya, apakah kita tetap merasa kebahagiaan itu? Lalu bagaimana jika kita lakukan lagi lagi dan lagi… apakah kita menjadi semakin bahagia?
Temukan bahagiamu sendiri ibu… agar kau temukan kebahagiaanmu untuk selanjutnya kau dapat pula menyalurkan energi bahagia itu untuk anak-anak dan suamimu. Kita sendiri yang akan memutuskan akan bahagia atau tidak. Itulah yang nantinya akan kita jadikan kekuatan untuk menjadi manajer keluarga yang cekatan.
Ternyata setelah emak lihat dari draft aktivitas yang sudah dipilah-pilah, sumber kebahagiaan emak sesederhana melakukan kegiatan rumahan sehari-hari. Seperti memasak, menjahit, crafting, ikut kajian, dan kumpul-kumpul dengan anak-anak dan suami. Benar-benar sederhana dan bisa mejadi charge kebahagiaan kaann..

Dan Alhamdulillah aktivitas-aktivitas yang emak rasakan sebagai salah satu sumber kebahagiaan itu, beberapa Allah lebihkan pula menjadi hobi yang dibayar. MasyaaAllaah…   

#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
0 komentar