Assalamu'alaikum... Semoga ikatan ukhuwah dapat terjalin di sini. Meski raga tak saling bertemu, tapi hati saling terpaut..
RSS

Pendidikan Spiritual,,, PENTING Untuk Anak


Berawal dari acara ceramah Ramadhan yang ditayangkan dari sebuah televisi swasta pada tanggal 23 Juli 2012 (hari anak nasional) dengan tema bahasan pendidikan spiritual untuk anak. (Lagi,, lagi,, sangatlah menarik untuk saya saat tema bahasan adalah tentang anak ^_^, sudah mendarah daging sepertinya, hehe). Sekarang saya akan mencoba untuk menyampaikan isi dari ceramah yang berhasil saya tangkap di memori otak dan catatan ^_^

Banyak orang tua ataupun orang-orang yang mempertanyakan “Iiih,, kok anak sekarang beda sama anak jaman dulu ya.. susah diaturnya.” Ya seperti itulah kurang lebih yang sering sekali terlontar dari orang-orang mengomentari anak-anak “jaman sekarang”. Semua melihat dari satu sisi tanpa mencoba untuk keluar sejenak dan melihat dari sisi lain untuk menyikapai fenomena ini. Menyikapi hal ini, bunda Ely (salah satu psikolog anak dan pemerhati anak) mengatakan bahwa anak pada masa ini merupakan “generasi Z” yaitu generasi yang hidup di era yang serba canggih, serba instan. Maka untuk menghadapinya, orang tua maupun calon orang tua harus lebih pintar dalam menguasai dunia mereka dahulu dengan segala kecanggihannya. Coba lihatlah di lingkungan sekitar kita berapa banyak orang tua yang bertanya kepada anak tentang bagaimana cara menggunakan sebuah perangkat lunak (seperti HP, PC, dll), berapa banyak anak TK yang bisa untuk menggunakan hape, atau berapa banyak orang tua yang membelikan anaknya PC tablet tanpa mendampinginya dengan dalih sibuk?? Nah mulai dari hal itulah kenapa anak “jaman sekarang” kurang sekali spiritualnya. Ibaratnya, anak tersebut “tidak berayah dan beribu” maksudnya adalah mereka mempunyai orang tua tetapi tidak tahu bagaimana harus mengasuh anak-anaknya sesuai dengan perkembangannya dan dunianya. Hal itu dapat terjadi karena orang tua tersebut belum siap menjadi orang tua atau pun belum mau belajar tentang dunia anak. Sangat penting kiranya kita mempelajari dunia anak karena suatu saat nanti kita juga akan mempunyai anak. Jadi, kita perlu tau bagaimana cara mengasuh anak dengan baik sesuai dengan perkembangannya.

Tapi kan anak saya akan saya masukkan ke sekolah yang berbasis agama, jadi ga perlu dong kita menguasai itu semua?? Toh juga semua akan mereka dapatkan di sekolah kan??

Jangan memasrahkan anak secara utuh kepada sekolah untuk dipermak menjadi orang yang baik dan perfect seperti harapan kita. Itu anak kita kan? Bukan anak sekolah? Sahabat, pendidikan anak yang pertama kali adalah di dalam keluarga. Jadi, anak itu akan menjadi baik atau tidak tergantung dengan pendidikan yang dilakukan di dalam keluarga. Teringat kata seorang dosen di kampus, “pengalaman pertama anak itu akan membekas seumur hidup dan terefleksi dalam kesehariannya kelak”. Walaupun ada faktor lain juga yang akan mempengaruhi perilakunya kelak, seperti lingkungan, tapi keluarga memiliki peran penting dalam membentuk sikap anak, ibarat buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Sehebat apapun sekolah agama yang kita pilihkan untuk anak, jika keluarga tidak menanamkan fondasinya terlebih dahulu maka akan susah juga anak menerima materi yang diberikan di sekolah tersebut karena tidak dibiasakan di rumahnya. Pendidikan di sekolah dan di rumah diusahakan agar sinkron dan tidak saling bertolak belakang. Maka dari itu, terkadang ada sekolah yang memanggil para orang tua murid untuk menghadiri rapat wali murid yang bertujuan untuk menyamakan visi misi dalam mendidik anak.

Wahai calon orang tua ^_^, kita harus lebih pintar dari anak-anak kita kelak (maksudnya lebih pintar menyikapi perilaku-perilakunya kelak). Kita hendaknya memiliki ilmu yang cukup untuk mengasuh anak dan mau terus belajar (jangan kalah dong sama anaknya dan hanya menyuruh anak belajar tanpa kita juga mau belajar, hehe^_^)

Kemudian bagaimana cara mendidik anak biar memiliki spiritual yang baik?
Anak membutuhkan hal yang konkret bukan teori. Maka dari itu, perlu pembiasan (behavior) untuk menanamkan spiritual (antara lain: akhlak, tauhid, dan ibadah) kepada anak. Pembiasaan tersebut harus dimulai dengan membiasakan diri orang tua terlebih dahulu. Misalnya, anak disuruh untuk sholat, maka orang tua harus sudah sholat dulu, anak disuruh untuk menutup aurat maka orang tua harus menutup auratnya dulu, anak disuruh untuk jujur maka orang tua harus senantiasa jujur, dan contoh yang lainnya.

Mendidik anak, dimulai paling dini dari dalam kandungan dengan memberikan stimulasi-stimulasi dan saat anak usia dini dapat dilakukan dengan hal-hal yang menyenangkan untuk mereka yaitu dengan bermain, bernyanyi, dan bercerita (itu hal-hal yang paling disukai anak ^_^). Masuklah ke dunia anak untuk menyampaikan nilai-nilai yang menjadi tujuan kita, jangan paksakan anak untuk berpikir seperti yang kita pikirkan. Bunda Elly mengatakan, “Jangan kau cabut dunia anak terlalu cepat karena akan menjadikan mereka seorang dewasa yang kekanak-kanakan”. Benar juga yaa?? Banyak kan contoh pada saat ini yang sudah dewasa secara umur tetapi kekanak-kanakan secara berpikir. Berebut kekuasaan lah, berebut warisan lah, saling iri, egois, dan lain sebagainya deh. Itukan semua perilaku anak-anak. Soo,, mari perbaiki diri yaa,, mungkin masih ada hal tersebut dalam diri kita ^_^v

Nah, yang perlu diperhatikan juga yaitu aktivitas orang tua. Maksudnya?? Perhatian orang tua hendaknya jangan setengah-setengah kepada anak dengan dalih sibuk kerja atau apapun itu. Jika perlu jangan kedua orang tua bekerja sehingga tetap ada perhatian penuh untuk anaknya. Terutama ibu, usahakan untuk tetap mengasuh anaknya sendiri. Bunda Elly mengatakan bahwa wanita boleh bekerja dari masa gadis sampai hamil (max), setelah anak lahir hentikan pekerjaan untuk mengasuh anak saja. Bukankah anak lebih penting dari pekerjaan? Jika ingin bekerja, bekerjalah yang tidak terlalu menguras tenaga, waktu, dan pikiran (bekerja part time  saja dan bisa di “sambi”) karena stress yang dialami ibu akan mengalir juga melalui ASI (ilmiah: orang stress akan gelisah dan memacu menghasilkan hormon kortisol, hormon tersebut ikut mengalir dalam darah serta ASI yang diminum anak).

Hmm… ayo calon orang tua maupun yang sudah menjadi orang tua,, kita didik anak-anak agar memiliki spiritual yang baik. Sebagai penutup, saya tuliskan nasehat dari Bunda Elly à jadikan tujuan kita mendidik anak yaitu:
1.      Didiklah mereka untuk menjadi hamba Alloh
2.      Siapkan mereka untuk menjadi suami dan istri yang baik di kemudian hari
3.      Siapkan mereka untuk menjadi orang tua yang baik di kemudia hari
4.      Mendukung dengan profesi yang sesuai dengannya
5.      Untuk laki-laki, agar dapat menjadi pendidik yang baik untuk istri dan anak-anaknya kelak
Semoga bermanfaat,, wallahu’alam bi showab

Salam Pena Penuh Ukhuwah
Niven Ayu

0 komentar:

Post a Comment